Serunya bikin program

Membangun sebuah aplikasi akan banyak menyita waktu, tenaga, keuletan, dan logika alghoritma seorang programmer. Karena sebuah aplikasi yang baik tidak sekedar running, tapi juga harus memperhatikan unsur kemudahan klien dalam menggunakannya (design user interface), koneksi database dengan konsep client server, dan error (bug) seminimal mungkin.




Sehingga dengan sendirinya seorang pemrogrammer dituntut untuk familier (hapal lebih bagus) dengan bahasa pemrograman yang digunakan sebagai tools, seperti Visual Basic 6.0. Logika alghoritma akan sangat berperan dalam menuangkan konsep yang mengisi benak programmer ke dalam bentuk visual yang terindra. Dalam hal ini, pengkodean (coding) yang menjembatani konsep dan bentuk visual sebuah aplikasi. Jika seorang programmer ’asing’ dengan synthax Visual Basic, bisa dipastikan prinsip try and error saat pengkodean akan menjadi kegiatan terlama dalam membangun sebuah aplikasi. Seperti yang dialami penulis.

Secara teori, koneksi ke database mysql memberikan kemudahan bagi klien untuk mengakses aplikasi. Namun sebelum kemudahan itu ditemui, diperlukan sebuah perlakuan awal bagi komputer klien. Koneksi database mysql dengan metode ODBC memerlukan driver tambahan yang tidak disediakan sistem operasi (windows XP). Selain driver, koneksi antar komputer klien dalam sebuah jaringan juga harus dijamin lancar. Jika tidak, waktu kita akan habis dalam proses koneksi database mysql sebelum ’menikmati’ aplikasi yang di-share.

Satu hal lagi, perbedaan type database mysql juga harus diperhatikan saat membangun sebuah aplikasi. Hal ini berhubungan dengan feature yang disediakan masing-masing versi. Terutama dalam layanan import database mysql. Ada type mysql yang cukup mengcopy-paste folder database lalu database pun langsung bisa diakses. Ada juga type mysql yang mengharuskan penggunaan feature import file database.zip atau .sql untuk memasukkan database mysql, bukan dengan copy paste. Seperti yang dialami penulis.

Proses yang tak kalah serunya dalam membangun sebuah aplikasi adalah design user interface (DUI) atau rancangan tatap muka antara user dan sistem. Sebuah DUI yang baik tidak sekedar tampilan layar dialog yang ’indah’ atau klik sana- klik sini tapi harus bisa membimbing user agar tidak ’salah langkah’ saat menggunakan aplikasi. Seorang programmer sebisa mungkin memposisikan dirinya sebagai user dalam merancang user interface. Prinsipnya, bukan seperti apa yang kita (programmer) inginkan tapi apa yang mereka (user) inginkan. Memang akan sangat menjenuhkan jika harus berulang kali merubah synthax demi kepuasan pelanggan. Tapi justru proses itu yang secara tidak langsung akan mengasah kemampuan kita sebagai seorang programmer.

KESIMPULAN
Bukan hanya sekedar memenuhi tugas mata kuilah Client Server, bagi penulis membangun aplikasi order produk adalah sebuah ’petualangan’ yang mengasyikkan. Tanpa disadari, materi-materi perkuliahan yang selama ini cukup sulit dipahami dan tersimpan rapi di rak buku, kini mulai mencair dan lebih mudah dicerna. Dengan segala keterbatasan ilmu dan kemampuan, masukan yang membangun sangat dinanti penulis.

0 comments